Ketika Anda
memandang suatu persoalan, tanggalkan prasangka-prasangka. Prasangka itu
bagaikan sepatu yang nyaman dipakai namun tak dapat digunakan untuk berjalan.
Ia memberikan jawaban sebelum Anda mengetahui pertanyaannya. Dan,
seburuk-buruknya jawaban adalah bila Anda tak paham akan masalahnya. Biarkan
fakta yang tampak di hadapan Anda terima apa adanya.
Jangan biarkan prasangka
menyeret Anda ke ujung jalan yang lain. Mungkin Anda merasa aman dengan
prasangka Anda, namun sebenarnya ia berbahaya di waktu panjang. Bila Anda telah
mampu melepaskan prasangka, Anda menemukan pandangan yang lebih jernih, keberanian
untuk mengatasi masalah dan jalan yang lebih lebar.
Bila
Anda mengenakan kacamata, maka yang melihat tetaplah mata Anda. Bukan kacamata
Anda. Dan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah apa yang berada di balik
kacamata. Bukan yang terpantul pada cermin kacamata Anda. Demikian pula halnya
dengan diri Anda, yang sesungguhnya melihat adalah hati Anda melalui mata Anda.
Prasangka itu adalah debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati sehingga
Anda tak mampu melihat dengan baik. Usaplah prasangka sebagaimana Anda
menyingkirkan debu dari kacamata karena keinginan Anda untuk melihat lebih
jelas dan jernih lagi.Sumber:
E-Book Movitasi Net oleh Ir. Andi Muzaki, SH,MT.
No comments:
Post a Comment