Cobalah untuk
mengawali suatu hari Anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu
yang kecil yang tak terlalu berharga di mata Anda. Mulailah dari uang receh.
Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu
tujuan; diberkahi. Apakah Anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu
datang pengamen bernyanyi memekakkan telinga. Atau, Anda sedang berada dalam
mobil ber-ac yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak
peduli bagaimana pendapat Anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain
sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keeping pada
mereka.
Barangkali ada
rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian Anda.
Bukankah, tak seorang pun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat,
kali ini Anda hanya sedang “berlatih” memberi; mengulurkan tangan dengan jumlah
yang tiada berarti? Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui
telapak tangan Anda. Sesuatu itu bernama kasih sayang.
Memberi tanpa
pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai
adalah rasa kasih sayang dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan
yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang
Anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.
Sumber:
E-Book Movitasi Net oleh Ir. Andi Muzaki, SH,MT.
No comments:
Post a Comment