Postingan kali ini mengenai saya akan share kata-kata bijak (masih dalam E-Book Motivasi Net). Setelah sebelumnya pada bag. 1 - 4, inilah kata-kata bijak lainnya dari buku tersebut.
Pada suatu hari
seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan
minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengan dia sedang
bergumul dengan lumpur yang mengambang, semakin bergerak malah semakin dalam ia
terperosok. Pemuda yang pertama tadi hendak sekuat tenaga memberikan
pertolongannya, dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat diselamatkan.
Pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosok ini pulang ke rumahnya.
Bayangkan ada
sebuah bank yang memberi Anda pinjaman uang sejumlah Rp. 86.400 setiap paginya.
Semua uang itu harus Anda gunakan. Pada malam hari, bank akan menghapus sisa
uang yang tidak Anda gunakan selama sehari. Coba tebak, apa yang akan Anda
lakukan ? Tentu saja, menghabiskan semua uang pinjaman itu.
Seorang
Maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan
untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter berjalan di luar istana kakinya
terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, “Ternyata jalan-jalan di negeriku
ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya.”
Ada 2 bibit
tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata,
“Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini,
dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin
membentankan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin
merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk
daunku”.
Di bulan
Februari 1657, sebuah upacara kecil dilakukan di kota Tokyo, untuk menolak
bala. Dalam upacara kecil itu, seorang pendeta bermaksud membakar sebuah kimono,
yang dianggap membawa sial. Kimono tersebut telah dimiliki oleh tiga orang anak
perempuan yang semuanya meninggal sebelum sempat mengenakannya.
Periksalah
kembali persahabatan yang pernah Anda rajut. Apakah masih terbentang di sana ?
Atau Anda telah melupakan-nya jauh sebelum ini. Bekerja keras dan meniti jalan
karier bukan berarti memisahkan Anda dari persahabatan. Beberapa orang
mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi; selalu mengerjakan apa pun
sendiri.
Dua orang pria,
keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit.
Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di
tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengkosongkan cairan dari
paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela
satu-satunya yang ada di kamar itu.
Sedangkan pria
yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.
Apalah artinya
perbedaan dibandingkan dengan banyaknya persamaan di antara kita. Bukankah kita
sama-sama membutuhkan sesuap nasi tanak dan seteguk air segar demi memenuhi
lapar dan dahaga ? Kita juga sama-sama menangis di kala sedih dan tertawa di
saat gembira. Kita sama-sama gemetar sewaktu ketakutan melanda serta tergelak
ketika kegembiraan menerpa. Kita sama-sama berkeringat di bawah terik matahari,
dan menggigil ditelan dinginnya malam. Tidakkah kita melihat begitu banyak
persamaan di antara kita sampai-sampai muskil menghitungnya?
Kesempatan adalah waktu; karena ia hanya datang sekali.
Kesempatan
adalah peluang; karena Anda dapat mengambil atau mengabaikannya. Kesempatan
adalah keluasan; karena ia membuka jalan-jalan baru di masa depan. Di hadapan
Anda berjajar pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Anda
hanya bisa memilih satu dan tak ada jalan kembali. Karenanya, putuskanlah yang
terbaik bagi Anda. Nasib tidak memihak pada siapa-siapa; melainkan pada
keputusan Anda.
Patung Liberty,
kebanggaan dan symbol kota New York, ternyata bukan dibuat di New York. Patung
tersebut, yang didesain oleh pemahat Perancis, Frederic-Auguste Bartholdi
pertama kali dibangun dan disusun di Perancis pada tahun 1884. Patung Dewi Kemerdekaan
tersebut dipersembahkan oleh rakyat Perancis kepada rakyat Amerika, sebagai
hadiah ulang tahun kemerdekaan Amerika yang ke-100.
Seberapa luas
dunia yang Anda ciptakan ? Banyak orang hanya memiliki dunia seluas meja
tulisnya. Atau sepetak ruang kerjanya. Atau mungkin sebesar gedung kantornya
saja. Pandanglah ke luar. Tebarkan pandangan Anda. Carilah ujung cakrawala.
Nikmatilah cahaya matahari sore menemani perjalanan pulang Anda ke rumah. Dunia
Anda jauh lebih luas dari yang Anda sangka.
Sepasang kakek
dan nenek pergi belanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah buat cucu
mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik.
“Lihatlah cangkir itu !”, kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah
cangkir tercantik yang pernah aku lihat”, ujar si kakek.
Bagaimana bila
ada seseorang sedemikian ngotot menghalangi Anda mencapai sukses ? Bagaimana
jika orang itu juga yang selalu merintangi Anda di setiap usaha ? Bagaimana
perasaan Anda terhadap orang itu ? Bagaimana kalau orang itu selalu muncul
sambil membawa segudang alasan untuk menghalangi Anda bertindak ?
Sebelumnya saya telah share kata-kata bijak dalam E-Book Motivasi Net bag 1, bag 2 dan bag 3, kali ini saya akan share lanjutannya yaitu kata-kata bijak bag. 4.
Ketika Anda
memandang suatu persoalan, tanggalkan prasangka-prasangka. Prasangka itu
bagaikan sepatu yang nyaman dipakai namun tak dapat digunakan untuk berjalan.
Ia memberikan jawaban sebelum Anda mengetahui pertanyaannya. Dan,
seburuk-buruknya jawaban adalah bila Anda tak paham akan masalahnya. Biarkan
fakta yang tampak di hadapan Anda terima apa adanya.
Suatu ketika,
ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana
sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang
sekarang dan mereka setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri,
sebab, memang begitulah peraturannya.
Berjabat tangan
sudah menjadi bagian ritual dunia usaha. Mungkin Anda menganggap tidak terlalu
perlu dipikirkan panjang-panjang, tetapi tidak bagi orang yang sedang
berjabatan dengan Anda. Sikapnya dalam berjabatan menampilkan sebagian besar
kesannya terhadap Anda. Ingatkah Anda bagaimana kesalnya Anda bila berjabat
tangan dengan orang yang memberikan jabatan yang amat lemah lunglai atau
sebaliknya terlalu keras bersemangat.
Bagaimana seseorang
tahan berjam-jam bekerja seolah tak mengenal lelah? Apa pula rahasia pekerja
rig lepas pantai yang meninggalkan anak istri bertarung dengan angin dan badai?
Bagaimana juga dengan para petani, nelayan, kuli, supir angkutan, pekerja berat
yang tahan membanting tulang di tengah terik panas atau dingin malam? Kekuatan
apa yang mendorong mereka begitu kuat
secara fisik dan tangguh secara mental? Sedangkan di sudut sempit yang lain,
banyak orang mengeluh karena persoalan yang tak lebih besar dari ujung kuku.
Suatu hari
seorang dosen sedang member kuliah tentang manajemen waktu pada mahasiswa MBA.
Dengan penuh semangat ia berdiri di depan kelas dan berkata, “Okay, sekarang
waktunya untuk quiz.” Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan
meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar
kepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk
dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, “Menurut kalian, apakah
ember ini telah penuh?”
Anda adalah
perahu kokoh yang sanggup menahan beban, terbuat dari kayu terbaik, dengan
layar gagah menentang angin. Kesejatian Anda adalah berlayar mengarungi
samudra, menembus badai dan menemukan pantai harapan. Sehebat apapun perahu
diciptakan, tak ada gunanya bila hanya tertambat di dermaga. Dermaga adalah
masa lalu Anda. Tali penambat itu adalah ketakutan dan penyesalan Anda. Jangan
buang percuma seluruh daya dan kekuatan yang dianugerahkan pada Anda. Jangan
biarkan masa lalu menambat Anda di situ. Lepaskanlah diri Anda dari ketakutan
dan penyesalan. Berlayarlah. Bekerjalah.
Setelah pada postingan sebelumnya tentang kata-kata bijak dalam E-Book Motivasi Net bag 1 dan bag 2, kali ini saya akan share kata-kata bijak yang lain yang terdapat dalam buku tersebut.
Suatu ketika,
ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan
marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu
untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah…
Apa yang Anda
raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang Anda lakukan
terus-menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila Anda
yakin pada tujuan dan jalan Anda, maka Anda harus memiliki ketekunan untuk
tetap berusaha. Ketekunan adalah kemampuan Anda untuk bertahan di tengah
tekanan dan kesulitan. Anda harus tetap mengambil langkah selanjutnya.
Bagi yang punya netbook dengan layar kecil (biasanya resolusinya 1024 x 600) terkadang mendapat masalah ketika memainkan game atau aplikasi yang mengharuskan resolusi minimal 1024 x 768.
Cobalah untuk
mengawali suatu hari Anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu
yang kecil yang tak terlalu berharga di mata Anda. Mulailah dari uang receh.
Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu
tujuan; diberkahi. Apakah Anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu
datang pengamen bernyanyi memekakkan telinga. Atau, Anda sedang berada dalam
mobil ber-ac yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak
peduli bagaimana pendapat Anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain
sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keeping pada
mereka.
Seorang pria
berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan
pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya,
ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis
tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil, “Saya
ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya Cuma punya
uang lima ratus rupiah saja, sedangkan harga mawar itu seribu.”
Seorang wanita
tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka di sela-sela pipinya yang bulat, duduk
menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan
kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk
meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harganya
yang luar biasa murah.
Bila Anda tak
mencintai pekerjaan Anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana.
Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaan pun jadi
menggembirakan. Bila Anda tak bisa mencintai
Suatu ketika,
hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda
yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang
ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan, maka, ia
bertanya kepada Tuhan. “Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi, aku
takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan
melindungiku di sana?”.
Kali ini saya akan menshare kata-kata bijak dari tokoh-tokoh dunia, para pemimpin besar, ilmuan serta tokoh-tokoh lainnya. Bisa dijadikan status sobat buat di fb, twitter atau di medsos lainnya. Hehe
Anda wajib mensyukuri apa pun yang menimpa Anda. Ini bukan masalah
keberuntungan. Bersyukur menuntun Anda untuk senantiasa menyingkirkan sisi
negatif dari hidup. Orang lain mungkin mengatakan bahwa Anda tidak realistis.
Namun, sebenarnya sikap Anda jauh lebih realisitis, yaitu membebaskan diri Anda
dari kecemasan atas kesalahan.
Pepatah ini sederhana saja, “sedikit demi sedikit, lama-lama
menjadi bukit.” Kita bisa memaknainya, bahwa bila kita mengumpulkan sesen demi
sesen, pada saatnya kita akan dapatkan sepundi. Namun sesungguhnya pepatah ini
tak sekedar berbicara tentang hidup hemat, atau ketekunan menabung.