Saat Anda tak memiliki kata-kata yang perlu
dibicarakan, diamlah. Cukup mudah untuk mengetahui kapan waktunya berbicara.
Namun, mengetahui kapan Anda harus diam adalah hal yang jauh berbeda.
Salah
satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana Anda bisa memperhatikan
dan mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata. Diamlah demi kejernihan
pandangan Anda. Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk berbicara mampu
menemukan kesadaran dirinya. Sekali Anda membuka mulut, Anda akan temui betapa
banyak kalimat-kalimat meluncur tanpa disadari. Mungkin sebagian kecil
kata-kata itu tidak Anda kehendaki. Seringkali orang tergelincir oleh kerikil
kecil, bukan batu besar. Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang
mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya,
maka pasir dan kotoran laut segera memenuhi mulutnya. Inilah ibarat, kekuatan
Anda untuk diam. Kebijakan seringkali tersimpan rapat dalam diamnya para bijak.
Untuk itu, Anda perlu berusaha membukannya sekuat tenaga. Bukankah pepatah
mengatakan, “diam adalah emas.”
Sumber:
E-Book Movitasi Net oleh Ir. Andi Muzaki, SH,MT.
No comments:
Post a Comment